PT. Advansia Indotani Menggelar Pasar Teknologi DI Pinrang
Sawah milik Muh. Rais di dusun Punnia Desa Marannu kecamatan Mattirobulu, Pinrang dipilih menjadi lokasi demplot oleh Advansia Indotani . Dari hasil panen ubinan yang dilakukan oleh petugas lapangan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mencapai 8 ton gabah kering panen/hektare. Demikian disampaikan oleh kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mattirobulu, Sudirman pada acara pesta panen di Punnia, Rabu (9/10).
Pesta panen yang dikemas dalam pasar teknologi Advansia dihadiri ratusan peserta perwakilan petani dari 11 kecamatan potensi pertanian di kabupaten Pinrang. Selain meyaksikan panen demplot, para peserta dilibatkan dalam gelar teknologi dan menyaksikan demonstrasi penggunaan pesawat drone untuk penyemprotan hama tanaman padi. Dalam gelar teknologi, peserta secara bergiliran diberi kesempatan berdiskusi sekitar permasalahan tanaman padi dan solusi pengendaliannya.
Muh. Rais, petani demonstrator pada demplot pasar teknologi di Punnia menjelaskan, varietas padi inpari 8 yang ditanam pada 15 Juni 2019 dengan sistim tanam benih langsung pada jarak tanam 20X35 cm. Rais menjelaskan perlakuan selama masa persiapan lahan, proses budidaya hingga jelang panen antara lain aplikasi moluskisida Abojo 200 gr/ha, insektisida Apronil dan Valaco masing-masing 500 ml dan 30 gr/ha. Untuk menanggulangi hama wereng diaplikasikan Azatin dan Ajin masing-masing dosis 250 ml dan 100 gr/ha. Agar rumput gulma tidak tumbuh maka digunakan herbisida Apuri 50 WP dengan dosis 500 gr/ha.
"Bila dibanding dengan tanaman padi lain (kontrol) yang tidak menggunakan paket teknologi ini tingkat serangan hamanya lebih tinggi, sedangkan lahan demplot ini tingkat serangan hama dan penyakit bisa diminimalisir," kata Rais.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura kabupaten Pinrang Andi Tjalo Kerrang memberi apresiasi kepada Advansia yang menggelar pasar teknologi di kabupaten Pinrang pada musim tanam ini. Ia mengatakan, pendampingan teknologi dari Advansia dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi padi di Pinrang.
"Luar biasa petani kita, karena dalam musim tanam ini yang bertepatan kemarau panjang ternyata masih ada petani bisa panen 7-8 ton gkp/ha," ungkap Andi Tjalo Kerrang ketika hadir dalam pasar teknologi Advansia di Punnia.
Ia mengakuai kalau selama ini perusahaan pestisida seperti Advansia selalu menciptakan inovasi baru yang digelar pada kegiatan pasar teknologi. "Munculnya inovasi baru dari Advansia seiring dengan semakin berkembangnya permasalahan di tingkat lapangan. Sehingga inovasi dari Advansia menjadi solusi petani di lapangan," katanya sambil mencontohkan teknologi drone penyemprotan hama yang telah diperkenalkan oleh Advansia
.
Ke depan, Andi Tjalo Kerrang mengharapkan munculnya teknologi drone untuk menanam padi dan untuk pemupukan. Sehingga semakin berkembang teknologi dan mekanisasi pertanian maka dapat meringankan beban kerja petani.
Direktur Advansia Indotani, H.Ali Syarif, SE,.MM. menjelaskan, kegiatan pasar teknologi yang berlangsung di Punnia kecamatan Mattirobulu merupakan yang ke 60 kalinya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pilihan teknologi kepada petani dalam meningkatkan pendapatan.
Karena itu, Advansia tidak hanya menjual produk kepada petani tetapi yang lebih penting melakukan pendampingan teknologi dari mulai pengolahan lahan, penanganan benih hingga pemeliharaan tanaman padi sampai panen.
Syarif mencontohkan keberhasilan petani yang didampingi Advansia adalah hasil panen dari lahan demplot di Punnia yang dikawal mulai dari persiapan lahan hingga panen.