Serangan ulat grayak (Spodoptera exigua) pada tanaman bawang merah dapat menurunkan produksi bawang merah atau kehilangan hasil yang tidak sedikit. Beberapa petani tanaman bawang mengeluhkan adanya serangan ulat grayak pada tanaman bawang merahnya,
ditambah lagi ulat tersebut sudah menjadi kebal dikarenakan penggunaan insektisida yang dipakai petani dulu ampuh saat ini sudah tidak lagi. Akibat dari penggunaan insektisida dari golongan yang sama yang diaplikasikan secara terus menerus dalam satu musim tanam bawang inilah yang mengakibatkan kebalnya terhadap penggunaan pestisida yang digunakan. Oleh karena itu perlu kiranya untuk melakukan pergiliran pestisida berdasar cara kerja (Mode of Action/ MoA) yang berbeda.
Siklus hidup ulat grayak
Ulat ini mempunyai 5 instar dalam siklus hidupnya. Mulai dari ngengat (induk) yang dapat bertelur hingga 500 – 600 butir, setiap telurnya diletakkan pada permukaan daun/ batang secara bergerombol sekitar 80 butir dengan ditutup bulu-bulu atau sisik dari induknya. Setelah 2 hari telur akan menetas menjadi larva (ulat). Larva muda ditandai dengan warna hijau dengan garis hitam pada punggungnya. Ulat ini akan lebih aktif pada malam hari, stadium larva berlangsung 8 – 10 hari. Setelahnya akan menjadi pupa yang biasanya terletak di dalam tanah sekitar 1 cm. Pupa ini memerlukan waktu 5 hari untuk berubah menjadi ngengat/ induk.
Ciri ciri serangan ulat grayak pada tanaman bawang merah
Kerusakan tanaman bawang merah terlihat dari daunnya yang terdapat lubang tempat masuknya ulat dan selanjutnya menggerek permukaan bagian dalam daun, sedangkan epidermis luar ditinggalkan. Akibatnya daun bawang tersebut terlihat menerawang tembus cahaya atau terlihat bercak-bercak putih, akhirnya daun menjadi terkulai. Dikarenakan rusaknya daun bawang merah tersebut mengakibatkan pertumbuhan bawang merah menjadi terganggu. Untuk mencegah terjadinya serangan ulat grayak pada tanaman bawang merah yang sudah ditanam dan dijaga sebaik mungkin tentu perlu langkah yang harus dilakukan. Ikuti beberapa cara berikut ini.
Solusi mengatasi resistensi/ kekebalan ulat grayak pada tanaman bawang merah
-
Pergiliran tanaman selain bawang merah
Pergiliran tanaman ini dilakukan untuk memutus hama yang sama yang masih ada di lahan tanaman bawang.
-
Menggunakan pestisida
Hal berikut ini patut untuk dicoba jika diperlukan berdasar ambang pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), kuncinya terletak pada pengamatan petani setiap hari. Pengamatan ini dapat diperhatikan dari adanya ciri-ciri atau tanda dari keberadaan ulat grayak seperti yang sudah diuraikan di atas.
-
Melakukan pergiliran pestisida Pergiliran pestisida ini tentunya berdasar pada cara kerja (Mode of Action/ MoA) yang berbeda.
Saat ini Advansia hadir dengan produk terbarunya yaitu Symphony 100 EC dengan bahan aktif baru (masih paten) yaitu Piridalil 100 g/l. Symphony 100 EC digunakan untuk mengelola resisten (Resistance management) agar tidak berlanjut kekebalan ulat grayak. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penggunaan produk Symphony 100 EC dapat dicampur dengan ADOCA 150 SC atau ATHOS 240 SC, sehingga akan memberikan dampak serangan ganda ( multiple attack) terhadap ulat grayak.