Hama Penggerek batang padi dengan nama ilmiah Scirpophaga innotata ini merupakan hama utama pada tanaman padi. Hewan ini merupakan ngengat yang termasuk dalam suku Crambidae.
Gejala akibat serangan penggerek batang padi
Gejala yang ditemukan sebelum padi berbunga atau petani sering menyebut dengan sebutan sundep dan gejala serangan yang dilakukan setelah malai keluar dikenal sebagai beluk.
Serangan hama penggerek batang padi dan gejala yang ditimbulkan
Hama ini menyerang tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif. Gejala yang ditimbulkan dari serangan hama penggerek batang padi ini secara umum ada 2 jenis, yaitu sundep dan beluk.
Gambar : gejala serangan penggerek batang padi (sundep) - foto by : Deny Asda
Dilansir dari laman resmi Litbang Pertanian Indonesia bahwa untuk gejala sundep, serangan dimulai dengan larva ngengat merusak tanaman padi sebelum memasuki fase vegetatif (masa pembungaan) dan gejalanya mulai terlihat ketika tanaman padi berumur 21 hari setelah pindah tanam. Selanjutnya setelah 1 minggu, larva ngengat akan bertelur dan meletakkannya pada batang tanaman padi, dan selang 4-5 hari telur akan menetas sekaligus merusak sistem pembuluh tanaman yang terdapat pada batang padi. Dampak visualnya yaitu pucuk batang padi menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut.
Gambar : gejala serangan penggerek batang padi (beluk) - foto by : Deny Asda
Sedangkan untuk gejala beluk, serangannya terjadi pada fase generatif (masa pembentukkan malai). Dampak serangan yang ditimbulkan menyebabkan bulir padi menjadi hampa akibat proses pengisiannya tidak berjalan karena malai dipotong oleh ulat penggerek batang padi. Menurut Moch Bintang Ramadhan dkk, 2020 bahwa bila tingkat serangan berat dapat mengakibatkan kerugian sampai dengan 80%. Untuk itu, upaya pengendalian OPT perlu dilakukan agar serangan penggerek batang tidak meluas.
Gambar : telur imago - foto by : Deny Asda
Baca Juga : Antisipasi Datangnya Penyakit Tanaman Padi di Musim Hujan
Cara pengendalian hama penggerek batang padi
Ketahui cara-cara pengendalian hama penggerek batang padi berikut ini :
a) Pengendalian dengan pengaturan pola tanam
- Lakukan pergiliran tanaman dengan selain padi sehingga dapat memutus siklus hidup hama
- Cobalah untuk melakukan pengelompokkan persemaian yang bertujuan untuk memudahkan upaya pengumpulan telur penggerek batang secara masal
b) Pengendalian secara mekanik
- Pengendalian dengan cara mekanik ini juga banyak dilakukan oleh beberapa petani padi pada umumnya. Lakukan dengan cara mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian dan di pertanaman, serta penangkapan ngengat dengan menggunakan lampu perangkap
c) Pengendalian secara hayati/alami
- Pengendalian denga cara alami yang mana pada pengendalian ini dapat memanfaaatkan musuh alami hama penggerek batang padi seperti : burung, kepik, capung, laba-laba dan jangkrik ekor pedang. Burung, kepik dan laba-laba biasanya memangsa larva dan imago sedangkan jangkrik ekor pedang merupakan pemangsa kelompok telur pengerek batang padi yang rakus.
d) Pengendalian Secara Kimiawi
- Pengendalian hama secara kimiawi ini tentu harus tepat, tepat secara penggunaan dosis dan sasaran hamanya. Kendalikan hama penggerek batang padi dengan AMURON 70 EC dan Afonil 50 SC untuk hama pelipat daun pada tanaman padi sawah.
Baca Juga : Waspada Serangan Hama Wereng dan Keong di Musim Hujan