
Antisipasi datangnya penyakit tanaman padi di musim hujan dan cara mengatasinya
Musim hujan merupakan musim yang sangat ditunggu kehadirannya oleh sebagian besar petani dikala musim kemarau melanda negeri ini. Dengan adanya turun hujan otomatis debit air pun meningkat
khususnya di area ladang. Beberapa waktu belakangan ini, tentu kita semua tahu bahwa di sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan, bahkan di beberapa wilayah hujan yang lebat ini menyebabkan banjir.
Perlu diketahui dan diantisipasi oleh para petani bahwa adanya curah hujan yang tinggi dan sering ini dapat mengakibatkan datangnya berbagai penyakit dan hama diberbagai macam tanaman budidaya. Pada tanaman padi misalanya penyakit yang menyerang antaranya penyakit kresek (hawar daun), penyakit blas.
Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)
Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) atau petani pada umumya menyebut penyakit kresek. Penyakit ini telah berkembang pada musim hujan ataupun musim kemarau yang basah. Penyakit kresek (hawar daun) pada tanaman padi disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae, yang dimana serangan oleh bakteri ini dapat mengakibatkan kerusakan tanaman. Bagian tanaman yang diserang terutama pada titik tumbuh dan daun bendera. Akibat dari serangan ini dapat menurunkan hasil produksi tanaman padi.
Penyakit busuk leher (blas)
Penyakit blas ini disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Penyakit ini awalnya berkembang di pertanaman padi gogo (jenis padi yang ditanam pada areal lahan kering atau lazim disebut dengan padi tegalan), tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di lahan padi sawah.
Berikut ini beberapa cara mengatasi penyakit pada tanaman padi yang perlu diketahui:
Mengatasi penyakit hawar daun dan busuk leher (blas) pada padi
1.Pemilihan dan Penggunaan benih yang sehat
Jamur penyebab penyakit blas dapat ditularkan melalui benih, sehingga pengendalian dapat dilakukan sedini mugkin dengan cara pemilihan dan penggunaan benih yang sehat.
2.Perhatikan jarak tanam
Jarak tanam yang terlalu rapat mengakibatkan kelembaban dan berkembangnya penyakit.
Di samping itu pada pertanaman yang rapat akan mepermudah terjadinya infeksi dan penularan dari satu tanaman ke tanaman lain.
3.Pengendalian dengan menggunakan bahan Kimia
Pengendalian dengan cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan ASLINYA 75 WP merupakan fungisida sistemik berbentuk tepung berwarna putih yang dapat disuspensikan untuk solusi mengendalikan penyakit blas (Pyricularia oryzae), patah Leher pada tanaman padi.
Selain itu juga dapat menggunakan AMOLIN 300 EC yang merupakan fungisida sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan , untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah pada tanaman padi.