• indo@example.com
  • 021 505 602 60
Harga Cabai Melonjak Naik Hingga 120 ribu per kilogram, ini penyebabnya

Harga Cabai Melonjak Naik Hingga 120 ribu per kilogram, ini penyebabnya

Baru baru ini terdengar info mengenai harga cabai yang menlonjak sampai dengan 120 ribu per kilogram. Kenaikan khususnya terjadi pada harga cabai rawit merah, dengan harga tertinggi mencapai Rp120 ribu

per kilogram di wilayah Bangka Barat. Faktor cuaca ekstrem disebut sebagai penyebabnya. Berdasarkan data yang dilansir dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DKUP) Bangka Barat menunjukkan beberapa komoditi pasar yang mengalami kenaikan di antaranya, cabai merah naik sebesar 26,29 persen, cabai rawit merah 78,18 persen, cabai rawit hijau 26,51 persen, dan yang terakhir daging ayam broiler naik sekitar 5,26 persen.

Dikutip dari laman online daerah.sindonews.com bahwa Kasi Perdagangan Dalam Negeri, DKUP Bangka Barat, Seviliana mengatakan "Yang lain itu normal, kalau minyak sudah lama naiknya dari beberapa bulan terakhir, dan stok minyak normal".

Menurutnya, faktor cuaca yang membuat harga cabai naik di Bangka Barat, karena stok cabai yang ada di pasaran berasal dari luar Pulau Bangka. "Biasanya, tapi belum dapat informasi yang valid. Tapi memang cuaca karena kita banyak dikirim dari daerah Jawa. Sedangkan dari data hari Senin, stok cukup dari tiga gudang yang ada di Bangka Barat, kemudian stok di pasar normal seperti biasa, " ungkapnya.

"Karena cuaca buruk itu kan mengganggu kualitas buah cabai, kena hujan kan jadi rontok cabainya. Dari situ jadi stoknya berkurang, kemudian berlaku lah prinsip ekonomi. Kurang tau sampai kapan harga kembali normal, tergantung cuaca dan tergantung stok tadi itulah, " ujar Hendri.

Selain di wilayah Bangka Barat, kenaikan harga cabai pun turut dirasakan warga Tuban, Jawa Timur.

Sepekan yang lalu terdengar info mengenai harga cabai yang menlonjak sampai dengan 90 ribu per kilogram di wilayah Tuban, Provinsi Jawa Timur. Hal ini dibenarkan oleh salasatu pedagang Pasar Baru Tuban yang di wawancarai oleh tim tribunnews.

"Untuk harga cabai naik, sudah dua minggu ini," kata Daliyatun (50), ungkapnya.

Ia menjelaskan, untuk harga cabai rawit Rp 90 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 72 ribu.

Lalu cabai hijau atau lalapan Rp 50 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 30 ribu. Sementara, harga cabai keriting Rp 50 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 45 ribu.

"Yang terasa naiknya dua minggu terakhir, walau bulan-bulan sebelumnya sudah naik merangkak," tutupnya.

Sementara itu, pembeli cabai Siti Mahmuda menyatakan, harga cabai yang naik memang sangat memberatkan.

Jika sebelumnya setiap hari ia selalu membeli 1 kg cabai rawit, kini hanya membeli 0,5 kg.

Cabai yang dibeli itu selanjutnya akan dijual kembali di rumah.

"Ya ini beli separuh dari biasanya, nanti saya jual lagi. Harapannya bisa turun," beber pedagang bumbu rumahan itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pedagang pasar, naiknya harga cabai karena tidak adanya ketersediaan pasokan di daerah. Hal itu dipicu tanaman cabai di Tuban belum memasuki masa panen, melainkan baru masa tanam.

Selain dipicu karena tanaman belum memasuki masa panen, kenaikan harga cabai pun biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti misalnya langkanya cabai dari petani cabai yang diakibatkan faktor bencana alam atau serangan hama atau penyakit pada cabai yang mengakibatkan gagalnya panen secara serempak di berbagai wilayah di Indonesia.

Apapun penyebab dari kenaikan harga cabai, semoga nilai jual cabai kedepannya bisa menguntungkan bebagai kalangan, dari mulai petani, pedagang maupun konsumen.