Waspada Serangan Hama Wereng dan Keong pada Padi di Musim Hujan

Musim atau iklim sangat berpengaruh bagi setiap mahluk hidup yang ada di muka bumi ini. Dengan adanya iklim tersebut dapat menunjang kehidupan dan aktivitas umat manusia.

Dalam sektor pertanian misalanya, adanya iklim atau musim hujan sangat membantu para petani dalam melakukan aktivitas budidaya tanaman. Namun semua akan berbeda jika terjadi musim hujan yang terus menerus dan mendatangkan curah hujan yang tinggi. Adanya curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan banjir dimana mana. Dalam sektor pertanian adanya curah hujan yang sering ini juga dapat memyebabkan munculnya berbagai hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT).

Adanya musim hujan terus menerus dan curah hujan yang tinggi perlu diwaspadai oleh semua para petani di Indonesia karena dimusim penghujan ini kemungkinan terjadi kelembaban yang sangat tinggi, sehingga populasi berbagai jenis hama meningkat dari biasanya.

Adapun jenis hama yang perlu di waspadai dikala musim penghujan turun sebagai berikut :

Hama Wereng

Hama wereng (Nilaparvata lugens) merupakan salasatu hama padi yang sering menyerang di saat musim hujan datang. Dikarenakan cahaya dari matahari tidak ada, membuat para telur wereng ini menjadi mudah menetas dan berkembang biak. Oleh karena itu, wereng sering muncul dan berkembang biak saat musim penghujan di mana jarang ada matahari.

Hama wereng ini memiliki beberapa jenis, ada hama wereng cokelat, hama wereng putih dan lain sebagainya. Adannya hama ini menyebabkan kerusakan bahkan kematian pada tanaman padi. Waspadai sebelum hama ini menyerang di area pesawahan Anda. Jika hama wereng sudah terlanjur menyerang, maka pastikan Anda segera mengendalikannya

Hama Keong mas

Hama keong mas ini pada umumnya merusak tanaman padi yang baru ditanam dengan cara memarut jaringan tanaman lalu memakannya juga memakan benih padi yang baru saja ditanam.

Adanya serangan hama ini dapat menyebabkan kerusakan tanaman berkisar 10 – 40%. Meskipun tidak terlalu berdampak besar namun tetap saja ham ini sangat meresahkan para petani terlebih di musim penghujan turun.

Cara mengatasi hama keong mas

Ada beberapa cara untuk mengurangi populasi keong mas tersebut, diantaranya sebagai berikut :

1.Pengendalian cara manual

Dengan cara manual seperti pengambilan keong, menjatuhkan telur keong ke air agar tidak menetas.

2.Pengendalian secara biologis

Mengendalikan hama dengan cara biologi ini bisa memanfaatkan hewan ternak seperti bebek. Lepas bebek di area pesawahan dengan begitu populasi keong dapat ditekan karena adanya bebek yang memakan keong dan telornya dilahan persawahan.

3.Pengendalian kimiawi

dan cara kimiawi dengan penggunaan pestisida. Untuk mengendalikan hama keong mas tersebut dapat diatasi dengan menggunakan moluskisida ABOJO 60 WP yang bersifat racun kontak berbentuk tepung berwarna putih yang dapat disuspensikan digunkaan untuk mengendalikan hama keong, siput murbei, trisipan pada tanaman padi.

Cara mengatasi Hama Wereng

1.Pengendalian menggunakan bahan alami

Pengendalian yang satu ini merupakan pengendalian yang tergolong mudah untuk dilakukan, yaitu pengendalian dengan menggunakan bawang putih yang sudah di tumbuk dan dilarutkan dengan air secukupnya, kemudian disemprotkan ke hama wereng.

Dengan bau bawang putih yang menyengat tidak disukai oleh hama wereng sehingga bawang putih ini dapat dijadikan sebagai pestisida alami pembasmi hawa wereng yang cukup efektif.

2.Pengendalian dengan jarak tanam

Pemberian jarak antara masing-masing tanaman merupakan salah satu langkah awal pencegahan hama wereng karena dengan begitu hama wereng tidak akan mudah menyebar ke tanaman lainnya.

3.Pengendalian dengan penggunaan bahan kimia

Pengendalian dengan bahan kimia ini dapat menggunakan Insektisida AZIN 70 WP insektisida yang bersifat sistemik yang bekerja secara racun kontak dan lambung berbentuk tepung berwarna putih yang dapat disuspensikan, efektif dalam mengendalikan hama wereng coklat pada tanaman padi.

Selain menggunakan AZIN 70 WP dapat juga menggunakan AZATIN 500 SC insektisida ini sebagai penghambat perkembangan khitin yang bersifat racun kontak dan lambung berbentuk pekatan suspensi untuk mengendalikan hama wereng coklat, telur & Nimpanya.